Teknologi Sumur Imbuhan Berbasis
Aquifer Storage and Recovery
Ketersediaan air bersih saat ini
merupakan barang yang tidak mudah untuk di dapat. Karena semakin banyaknya
penduduk negeri ini yang segala kebutuhannya membutuhkan hal tersebut. Selain, itu banyaknya masyarakat yang tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya merusak
lingkungan merupakan salah satu penyebab kelangkaan air bersih. Hal tersebut
harusnya menjadi perhatian khusus untuk pemerintah serta focus mencari solusi
pemecahan masalah tersebut. Selain itu, rakyat pun harus menyadari dan mau
bertanggung jawab atas segala kesalahan yang mereka lakukan.
Sebenarnya
solusi yang diberikan baik dari pemerintah maupun kontribusi langsung dari
masyarakat sudah terlaksana. Namun, pada prakteknya belum terealisasikan dengan
baik. Hal termasuk ke dalam solusi yang sudah ada namun perlu dimodifikasi.
Contohnya, RUU tentang pengelolaan sampah yang belum disosialisasikan
dengan baik. Beberapa masyarakat bahkan mengganggap UU yang mengatur tentang
permasalahan sampah tidak pernah ada. Hal ini pun mengakibatkan tidak adanya
efek jera pada masyarakat. Maka dari itu, pemerintah wajib mensosialisasikan UU
yang mengatur masalah sampah beserta tindak lanjut yang tegas. Pemerintah juga
dapat menyebarkan pamflet yang wajib dipasang pada setiap rumah yang berisi
tentang tata cara pengelolaan sampah rumah tangga sederhana. Minimal agar
masyarakat mengerti bagaimana memilah sampah berdasarkan jenisnya.
Selain
itu, dibutuhkan pula solusi yang belum ada dan mungkin dilakukan. Penyebab
mendasar mengapa sampah rumah tangga menumpuk di aliran sungai ialah kurangnya
kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Sedangkan, pengadaan
tempat sampah yang memenuhi kebutuhan masyarakat belum dapat dikatakan cukup.
Terlebih, kondisi tempat sampah yang rusak akibat tidak dirawat dengan baik.
Maka dari itu, kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya harus mulai
dibiasakan dengan cara yang menyenangkan. Salah satunya dengan membuat tempat
sampah interaktif. Tempat sampah dengan desain tokoh kartun yang dapat
menghasilkan suara jika seseorang membuang sampah. Selain itu, tempat sampah
interaktif tersebut dilengkapi dengan mesin penghancur sampah sehingga sampah
tidak menumpuk dan berjatuhan. Untuk menghemat energi, tempat sampah interaktif
ini menggunakan tenaga panas matahari sehingga tidak memerlukan bahan bakar.
Selain itu, ada salah satu cara yang dapat ditempuh
pemerintah dan telah dikembangkan oleh Balitbang yaitu Teknologi Sumur Imbuhan
Berbasis Aquifer Storage and Recovery. Teknologi terbarukan ini memiliki konsep
menyimpan
air (store water) dengan metode resapan/imbuhan buatan (artificial
recharge) pada daerah yang telah mengalami penurunan muka air tanah (excessive
groundwater drawdown) dengan cara injeksi air (water injection)
melalui sumur air tanah ke dalam target akifer yang telah ditentukan.
Mungkin cara tersebut dapat diterapkan di kota-kota
besar di Indonesia yang rawan akan banjir, salah satunya Jakarta. Mengingat tingginya curah hujan saat
musim penghujan dan minimnya sumber serapan di kota tersebut. Akan tetapi untuk
melaksanakan cara tersebut diperlukan adanya peran besar antara pemerintah dan
peusahaan swata yang mau ikut andil dalam kegiatan sosial tersebut.